الخطاب و علاقته بالنص عند الباحثين
DOI:
https://doi.org/10.63195/moderation.v1i1.14Abstract
Abstrak: Artikel ini, menyajikan pembahasan tentang khitob (discourse/wacana) yang berkaitan dengn teks, baik secara lisan dan tulisan. Dalam kajian ini penulis berupaya mengemukakan dan mengembangkan makna khitob/wacana dari sekedar pada bacaan dan tutur kata, tetapi kepada makna yang sangat luas dengan mengemukakan berbagai macam definisi dari para ahli. Istilah khitob digunakan sebagai kata umum, yang merupakan padanan dari istilah discourse (bahasa inggris) yang dalam bahasa indonesi bisa bermakna wacana. Pada akhir akhir ini, para ahli telah menyepakati bahwa wacana merupakan satuan bahasa yang paling besar yang digunakan dalam komunikasi. Satuan bahasa dibawahnya secara berturut turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan rangkaian bunyi membentuk kata, rangkaian kata membentuk frase, dan rangkain frase membentuk kalimat. Akhirnya rangkain kalimat membentuk wacana, dan wacana ini bisa berbentuk lisan atau tulisan. Penggunaan bahasa dalam komunikasi, baik secara lisan maupun tulisan, dapat berupa iklan, drama, percakapan, diskusi, debat, tanya jawab, surat, tesis dan makalah, dan sebagainya. Para linguistik sadar bahwa studi bahasa berdasarkan kepada pendekatan linguistik memiliki keterbatasan keterbatasan, yaitu hanya mampu menganalisis dan mengungkapkan persoalan bahasa sampai pada tataran secara gramatikal. Padahal ruang lingkup bahasa sangatlah luas, mencakup selurh aspek komponen kebahasaan meliputi fonologi, morfologi, sintaksis, simantik, dan wacana. Dengan memahami luasnya makna khitob dan keterkaitannya dengan taks, menjadi sebuah jalan untuk mengungkap hakikat bahasa secara sempurna.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Moderation | Journal of Islamic Studies Review

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.



